Jumat, 25 Maret 2011

4 Tanda Orang Celaka

Semalam saya menghadiri ta’ziah meninggalnya anak dari salah seorang famili. Bayi kembar laki-laki yang dilahirkan dalam kondisi prematur itu telah dipanggil kembali oleh Sang Pencipta dalam waktu sangat singkat. Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un. Syurga telah menanti nak ……

Sepulangnya ke rumah saya jadi teringat sebuah hadits Rasul berkaitan dengan kelahiran manusia yang saya dapat dari guru mengaji ketika saya sering ke surau di kampung halaman saya. Sayang sekali saya agak lupa bagaimana lengkapnya (kalo inget atau dapat referensinya ntar di edit), tapi kira-kira maksudnya begini: Bahwa setiap manusia diciptakan melalui proses dalam kandungan ibundanya bermula dari nutfah (sperma), kemudian selama 40 hari ia akan menjadi segumpal darah. 40 hari berikutnya ia akan menjadi hati dan 40 hari berikutnya menjadi segumpal daging. Baru kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya. Bersamaan dengan ditiupkannya ruh dituliskan juga 4 hal baginya, yaitu: 1. Rejeki 2. Ajal 3. Amal 4. Celaka/bahagia. Kita tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dengan diri kita. Bagaimana rejeki kita, apakah kita akan menjadi orang kaya raya atau miskin. Kita tidak tahu kapan ajal kita akan datang. Kita juga tidak tau bagaimana amal kita nanti, dan kita juga tidak tahu apakah kita akan menjadi orang yang celaka atau bahagia. Selanjutnya diterangkan juga bahwa kita hanya dapat mengetahui tanda-tanda orang yang celaka. Tanda2 org celaka ada 4, yaitu: 1 – org itu selalu melupakan dosa yg lalu (padahal Allah mencatat), 2- selalu mengingat kebaikan (padahal blm tentu amal diterima/tdk tau), 3- selalu melihat yg lebih tinggi dlm urusan dunia shg tdk pandai bersyukur, 4- selalu melihat orang yg lebih rendah dlm masalah agama. Sedangkan tanda2 bahagia adalah kebalikan dari tanda-tanda celaka di atas. (Tobe editted) Udah nemu hadits-nya dari serambimadinah.com Dari Abu ‘Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. Hadits ini menunjukkan bahwa janin berubah bentuk dalam 120 hari melalui tiga fase. Setiap fase terjadi selama empat puluh hari. Pada empat puluh hari pertama berupa nuthfah (seperma), kemudian empat puluh hari kedua berupa ‘alaqah (segumpal darah yang menggantung), kemudian pada empat puluh hari yang ketiga berupa mudhghah (segumpal daging). Setelah 120 hari malaikat meniupkan ruh dan menuliskan untuknya empat kalimat. Allah ta’ala sungguh telah menyebutkan didalam kitab-Nya tentang perubahan janin pada fase-fase ini. Allah ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (Q.S. Al-hajj : 5) Allah ta’ala juga berfirman yang artinya: Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. Al Mukminun : 12-14) Pada ayat ini Allah menyebutkan empat fase yang disebutkan dalam hadits dan menambahnya dengan tiga fase yang lain sehingga jadilah tujuh fase. Ibnu Abbas mengatakan, “Bani adam diciptakan pada tujuh fase kemudian ia membaca ayat ini. Wallahu alam. Posted with WordPress for BlackBerry.

0 komentar:

Posting Komentar